Perbedaan Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik Secara Umum

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan/urine ternak, misalnya dari kotoran/urine kerbau, sapi, atau dari kotoran kambing dan ayam. Beberapa jenis pupuk organik bisa diperoleh dari sisa-sisa tanaman (daun, batang, dan akar) yang sudah mengalami proses fermentasi oleh mikroba tanah. Pupuk organik biasanya dibuat dalam skala lingkup desa, karena memang di daerah pedesaan lebih banyak sumber daya yang mumpuni. Sebagai contoh, banyak masyarakat di pedesaan yang memelihara hewan ternak seperti sapi, domba, kerbau, ayam, dan lain sebagainya.

Bibit sawo manila unggul murah
Bibit sawo manila unggul diberi pupuk organik agar subur, kualitas daun dan batangnya mumpuni. (Dokumentasi: Wahid Priyono, S.Pd.)

 

Sementara itu, untuk pupuk anorganik merupakan jenis pupuk yang sengaja disintesis/dibuat oleh pabrik dalam skala industri. Tentu saja sudha banyak modifikasi kimiawi antara satu unsur dengan unsur lainnya. Misalnya dalam satu pupuk anorganik NPK, terdapat kombinasi dari berbagai unsur hara seperti Nitrogen (N), Phosfor (P), dan Kalium (K). Unsur hara tersebut dimanfaatkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *